Seperti sahabat Bonanza88 ketahui, praktik judi telah menjadi salah satu hiburan paling menyenangkan di dunia saat ini. Selain bisa berinteraksi dengan banyak orang, praktik ini juga bisa memberikan pundi-pundi uang berlimpah.
Keuntungan yang didapat inilah menjadi alasan utama kenapa banyak orang gemar berjudi. Dengan modal terbatas dan waktu singkat, sahabat Bonanza88 bisa meraih keuntungan berkali lipat.
Pada akhirnya, mereka berpikir untuk beralih profesi menjadi seorang pejudi profesional. Di mana, waktu dan pikiran dicurahkan untuk bisa menguasai aturan, strategi dan kontribusi dalam dunia perjudian.
Salah satunya dalam judi blackjack. Permainan ini menempati urutan ketiga populer di kasino manapun. Oleh sebab itu, hampir semua kasino di dunia selalu memasukan blackjack dalam daftar permainan.
Selain itu, blackjack juga memiliki salah satu House Edge (HE) terendah jika dibandingkan dengan semua jenis permainan kasino.
Bagi sahabat Bonanza88 yang masih awam gameplay dasar blackjack, tujuan dari permainan ini adalah bisa mencapai total kartu lebih tinggi dari pihak dealer, namun tak lebih tinggi dari jumlah 21.
Apabila total kartu lebih tinggi dari jumlah 21, pemain dinyatakan gagal dan kehilangan ronde pertama.
Diluar dari aturannya, para pemain blackjack telah membawa permainan kartu satu ini ke tingkat yang lebih tinggi.
Selain itu, blackjack juga sudah menelurkan berbagai karya besar dalam dunia blackjack yang bermanfaat bagi perkembangan industri judi di masa depan.
Salah satu nama populer yakni Edward Oakley Thorp atau yang lebih akrab disapa Ed Thorp. Nah, seperti apa sepak terbang dirinya yang bisa membawa perubahan besar dari industri perjudian dunia ?
Kisah Hidup Edward Oakley Thorp
Jika sahabat Bonanza88 mengira bahwa sosok Edward Oakley Thorp adalah pejudi ulung maka penilaian tersebut salah besar. Bagaimana bisa ?
Melansir dari pelbagai sumber, pada kehidupan aslinya, Ed Thorp merupakan seorang profesor handal di bidang matematika yang merupakan lulusan University of California. Namun, berkat satu pemikirannya menghasilkan evolusi besar di dunia judi blackjack.
Jika ditarik ke belakang, kisah ini dimulai pada akhir 1950-an lalu. Kala itu, dirinya bersama sang istri Vivian sedang melakukan sebuah perjalanan ke pusat judi Amerika, Las Vegas.
Pada saat tengah bermain blackjack, mendadak Ed Thorp melihat terdapat sejumlah celah yang dapat dirinya manfaatkan untuk meraih kemenangan.
Lepas dari itu, Ed Thorp lantas memikirkan pelbagai langkah yang harus dilakukan untuk bisa mengalahkan bandar dan juga meraup keuntungan.
Setelah menganalisa permainan tersebut dengan kemampuan ilmu yang dimilikinya, sebuah pemikiran inovatif akhirnya sukses dikembangkan oleh Ed Thorp.
Buah dari pemikiran tersebut kemudian diterbitkan oleh Ed Thorp dalam sebuah buku pada tahun 1962 yang diberi nama Beat The Dealer.
Apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti mengalahkan Bandar. Buku satu ini selanjutnya menjadi bukti nyata dalam dalam permainan blackjack,.
Di mana, pejudi dapat dengan mudah mendapatkan kemenangan serta menghindari kekalahan asalkan mempunyai perhitungan matematis yang tepat.
Ini berdampak, segala hal terkait dengan kasino mulai berubah karena efek dari buku karya Ed Thorp tersebut.
Namun begitu, pihak kasino yang mengetahui permainan blackjack rentan untuk dikalahkan pemain buru-buru mengubah aturan permainan.
Keputusan itu bahkan diambil mereka hanya dalam waktu semalam saja. Dengan mengubah aturan permainan blackjack, pihak kasino berharap bahwa segala teori, analisa, dan juga strategi yang ditulis oleh Ed Thorp sudah tak valid lagi diterapkan di permainan asli.
Alih-alih meraih keuntungan, pihak kasino justru harus menerima kenyataan pahit. Pasalnya, selepas mengubah aturan blackjack, kasino mulai kehilangan banyak pelanggan yang merasa bahwa keputusan tersebut tidak adil.
Kondisi ini otomatis menyebabkan tingkat pengunjung kasino menurun drastis. Juga berimbas kepada kunjungan ke hunian hotel anjlok sampai mendekati angka nol.
Tak menginginkan kondisi tersebut berlanjut, pihak kasino kemudian mengambil keputusan untuk mengembalikan aturan semula ke permainan blackjack. Hanya dalam waktu singkat saja, keputusan tersebut langsung berdampak pada pemulihan nilai pasar kasino.
Alasannya bukan tanpa sebab, mengingat tingkat pejudi yang datang ke kasino untuk bermain blackjack semakin meningkat.
Selepas adanya buku berjudul Beat The Dealer karya Ed Thorps maka semua pejudi mempunyai keyakinan untuk dapat mengalahkan bandar di kasino.
Dengan adanya buku itu, para pejudi juga memiliki motivasi tinggi untuk bisa mencoba peruntungannya. Sejak saat itu, jumlah pemain blackjack mengalami peningkatan mengalami Carps (dadu) sebagai permainan populer di kasino kala itu.
Di mana, efek tersebut secara tidak langsung menjadikan rumah kasino kecipratan keuntungan. Meski salah satu permainannya mempunyai celah untuk dikalahkan, namun kasino masih bisa meraup keuntungan dengan banyaknya jumlah pejudi yang datang ke sana.